JEMBATAN KALEKE TERPUTUS, KOREM 132/TDL BERSAMA BASARNAS KOTA PALU SIAP EVAKUASI WARGA.

By , Comment
Share on Facebook Tweet on Twitter

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.


Sulawesi tengah adalah salah satu daerah yang mempunyai cuaca ekstrim yang terjadi di sebagian besar wilayah yang dapat menyebabkan banjir dimana-mana. Tercatat, banjir dan tanah longsor terjadi di tujuh Kabupaten kota di Sulawesi Tengah.


Ke tujuh wilayah itu adalah Kota Palu, Donggala, Sigi, Tolitoli, Buol, Tojo Unauna dan Banggai. Banjir terparah terjadi di Kabupaten Tolitoli, Donggala dan Banggai. Di Tolitoli dan Banggai, banjir hingga merenggut korban jiwa.


Dihadapkan pada situasi tersebut guna mengantisipasi Bencana yang terjadi di wilayah, sejak tanggal 6 Nopember 2017 jajaran Korem 132/Tadulako bekerjasama dengan Basarnas Kota Palu menyelenggarakan Latihan Penanggulangan Bencana sebagai bagian dari Program Kerja Korem 132/Tdl khususnya di Bidang Latihan.


Dalam latihan ini disimulasikan bahwa terjadi bencana banjir yang mengakibatkan jembatan Kaleke Kec. Dolo Barat Kab. Sigi terputus, sehingga banyak warga masyarakat hanyut terbawa arus sungai dan membutuhkan pertolongan.
Segera Tim Evakuasi dari Satgas Satgas Pasukan Reaksi Cepat (PRC) Penanggulangan Bencana (PB) Korem 132/Tdl bersama Basarnas Kota Palu melakukan pertolongan kecelakaan air yang meliputi water rescue, medical first responder.



Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muh. Saleh Mustafa yang diwakili oleh Kasrem 132/Tadulako Letkol Inf Adrian Susanto yang menyaksikan secara langsung latihan “simulasi penanggulangan bencana tersebut menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya latihan ini adalah untuk mempersiapkan personel jajaran Korem 132/Tdl dalam menanggulangi resiko bencana yang berdampak buruk bagi masyarakat yang bermukim diwilayah rawan bencana”.


Kasrem juga mengungkapkan “dengan adanya latihan penanggulangan seperti ini, diharapkan anggota dapat cepat tanggap dan mampu memberikan pertolongan kepada masyarakat serta mampu mengoperasikan perahu karet menggunakan dayung dan motor tempel serta pengevakuasian dan pertolongan korban tenggelam. Tegas Kasrem”. (TFN/VMA)

About the author

author
KOREM132TADULAKORealase at

0 komentar

Comment Now